Gambar berikut menunjukkan pengukuran panjang suatu benda dengan menggunakan mistar biasa dengan NST 1 mm atau 0,1 cm. Hasil pengukuran yang ditunjukkan alat ukur adalah 62,5 mm atau 6,25 cm.
Pada contoh di atas, angka terakhir merupakan angka taksiran. Oleh karena
itu tidak masuk akal jika di belakang angka terakhir masih ditambah angka lagi
dikarenakan mata kita cuma mampu membagi dua jarak antara 2 goresan dalam kasus
mistar biasa. Ketiga angka yang dapat ditulis dari hasil pengukuran tersebut
disebut angka penting. dua dari angka tersebut pasti, karena ada bagian
skala yang menunjuk angka itu. Dari hasil pengukuran di atas dapat dilihat
bahwa makin kecil NST alat makin banyak angka penting yang dapat dituliskan
dari hasil pengukuran. Bilangan yang menyatakan nilai hasil pengukuran tidak
eksak atau tidak pasti. Jadi hasil pengkuran selalu dihinggapi ketidakpastian.
Penulisan hasil pengukuran mempunyai arti jika ditulis dengan jumlah angka penting
yang tepat. Apabila di antara skala 62 dan 63 terdapat lagi 10 skala-skala
kecil, maka NST alat menjadi 0,1 mm.
Maka hasil pengukuran yang diperoleh mungkin 62,4 mm atau 62,5 mm. Berarti
angka 4 atau 5 bukan lagi merupakan angka taksiran melainkan angka pasti,
sehingga angka pentingnya bertambah. Kalau hasil pengukuran menunjukkan 62,4 mm
maka dengan NST 0,1 mm, hasil tersebut harus ditulis 62,40 mm. Jadi 62,4 mm
tidak sama artinya dengan 62,40 mm.
Aturan-aturan
Penulisan Hasil Pengukuran.
1. Semua angka
yang bukan nol adalah angka penting.
Contoh : 265,4 m mengandung
4 angka penting.
25,7 s mengandung
3 angka penting.
2. Angka nol
yang terletak di antara angka bukan nol termasuk angka penting.
Contoh : 25,04 A mengandung 4 angka penting.
10,3 cm mengandung
3 angka penting.
3. Angka nol di
sebelah kanan angka bukan nol termasuk angka penting, kecuali kalau ada
penjelasan lain, misalnya berupa garis di bawah angka terakhir yang masih
dianggap penting.
Contoh : 22,30 m mengandung 4 angka penting.
22,300
m mengandung 4 angka penting.
1250 mA mengandung 3 angka penting.
4. Angka nol
yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol, baik di sebelah kanan maupun di
sebelah kiri koma desimal tidak termasuk angka penting.
Contoh : 0,47 cm mengandung 2 angka penting.
0,025 g mengandung 2 angka penting.
Angka
Penting Pada Bilangan Sepuluh Berpangkat.
Dalam Sains Fisika sering dijumpai besaran-besaran yang nilainya sangat
kecil atau sangat besar, misalnya muatan elektron = - 0, 000 000 000 000 000
000 160 C. Bila besaran seperti ini ditulis biasa akan memerlukan waktu dan
tempat yang banyak. Oleh karena itu, terdapat kebiasaan dalam bidang sains
Fisika menulis nilai besaran seperti ini dalam bentuk :
a x 10n
|
Di
mana besarnya a antara -10 dan -1
atau antara +1 sampai +10. Dan n
bilangan bulat positif atau negatif. Penulisan dalam bentuk seperti di atas
dikenal sebagai notasi ilmiah.
Jadi muatan
elektron sebaiknya ditulis -1,60 x 10 -19 C.
Contoh : Kecepatan cahaya 299 792 500 m/s,
ditulis 2,997925 x 108 m/s.
2,5
kg (hasil pengukuran) akan dijadikan mg.
2,5
kg = 2.500.000 mg
=
2,5 x 106 mg.
0,15
mm akan dijadikan km.
0,15 = 0,000 000 15 km
=
1,5 x 10-7 km
Dari contoh-contoh di atas
menyatakan bahwa perubahan satuan tidak boleh merubah jumlah angka penting.
Jadi, bilangan a menunjukkan angka penting.
Penulisan Hasil Pengukuran