Sabtu, 28 Desember 2013

Pengukuran





A.    Arti Pengukuran

   Pengukuran adalah bagian dari keterampilan proses sains yang merupakan       pengumpulan informasi baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif. Dengan melakukan pengukuran, dapat diperoleh besarnya atau nilai suatu besaran atau bukti kualitatif.

            Contoh :
Bila seseorang mengukur panjang sebuah balok dengan menggunakan meteran, maka yang diperoleh adalah besarnya panjang balok itu. Bila dua buah balok didekatkan maka hasil yang diperoleh mungkin balok yang satu lebih panjang dari balok yang lain, atau mungkin balok yang satu sama panjangnya dengan balok yang lain. Kegiatan pertama menghasilkan informasi kuantitatif, sedangkan kegiatan kedua menghasilkan informasi kualitatif. Demikian pula halnya bila seseorang menimbang dengan menggunakan neraca dapat pula memperoleh informasi kuantitatif  maupun informasi kualitatif.

        Dalam pembelajaran sains Fisika, tidak hanya menyampaikan kumpulan fakta-fakta saja tetapi seharusnya mengajarkan sains sebagai proses (menggunakan pendekatan proses). Oleh karena itu, melakukan percobaan atau eksperimen dalam Sains Fisika sangat penting. Melakukan percobaan dalam laboratorium, berarti sengaja membangkitkan gejala-gejala alam kemudian melakukan pengukuran. Sebelum melakukan percobaan, maka setiap orang hendaknya memahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan pengukuran. Tanpa memahami pengukuran, besar kemungkinan dalam melakukan percobaan akan banyak terjadi kesalahan.
           
B.    Pengukuran Langsung dan Tidak Langsung

            Di tinjau dari cara pengukurannya, besaran-besaran fisika ada yang diukur secara langsung dan ada (lebih banyak) yang diukur secara tidak langsung.

·         Pengukuran langsung adalah pengukuran sesuatu besaran yang tidak bergantung pada pengukuran besaran-besaran lain.

Contoh :
-          Mengukur panjang tongkat dengan mistar,
-          Mengukur waktu dengan stopwatch/stopclock.
Jadi pengukuran suatu besaran secara langsung adalah membandingkan besaran tersebut secara langsung dengan suatu besaran acuan.

·         Pengukuran tidak langsung adalah pengukuran besaran fisika dengan cara tidak langsung membandingkannya dengan besaran acuan, akan tetapi dengan besaran-besaran lain.
Contoh :
-          Mengukur suhu dengan cara mengukur perubahan volume air raksa,
-          Mengukur berat benda dengan cara mengukur pertambahan panjang pegas.

C.   Ketepatan dan Ketelitian Pengukuran

1.     Ketepatan (Keakuratan)

Jika suatu besaran diukur beberapa kali (pengukuran berganda) dan menghasilkan harga-harga yang menyebar di sekitar harga yang sebenarnya maka pengukuran dikatakan ”akurat”. Pada pengukuran ini, harga rata-ratanya mendekati harga yang sebenarnya.

2.     Ketelitian (Kepresisian)

Jika hasil-hasil pengukuran terpusat di suatu daerah tertentu maka pengukuran disebut presisi (harga tiap pengukuran tidak jauh berbeda).
Keterangan :
Gbr (a)            :    Pengukuran presisi, mengumpul pada daerah tertentu, presisi 
                              tapi tidak akurat,
Gbr (b)            :    Pengukuran akurat, menyebar sekitar harga sebenarnya tapi
                              berada di luar daerah sebenarnya, akurat tapi tidak presisi,
Gbr (c)            :    Pengukuran akurat dan presisi sebab menyebar di sekitar
                              harga sebenarnya dan tiap pengukuran mengumpul pada 
                                          daerah harga sebenarnya.

0 komentar:

Posting Komentar