Sabtu, 11 Januari 2014

Penulisan Hasil Pengukuran


Gambar berikut menunjukkan pengukuran panjang suatu benda dengan menggunakan mistar biasa dengan NST 1 mm atau 0,1 cm. Hasil pengukuran yang ditunjukkan alat ukur adalah 62,5 mm atau 6,25 cm.

Pada contoh di atas, angka terakhir merupakan angka taksiran. Oleh karena itu tidak masuk akal jika di belakang angka terakhir masih ditambah angka lagi dikarenakan mata kita cuma mampu membagi dua jarak antara 2 goresan dalam kasus mistar biasa. Ketiga angka yang dapat ditulis dari hasil pengukuran tersebut disebut angka penting. dua dari angka tersebut pasti, karena ada bagian skala yang menunjuk angka itu. Dari hasil pengukuran di atas dapat dilihat bahwa makin kecil NST alat makin banyak angka penting yang dapat dituliskan dari hasil pengukuran. Bilangan yang menyatakan nilai hasil pengukuran tidak eksak atau tidak pasti. Jadi hasil pengkuran selalu dihinggapi ketidakpastian. Penulisan hasil pengukuran mempunyai arti jika ditulis dengan jumlah angka penting yang tepat. Apabila di antara skala 62 dan 63 terdapat lagi 10 skala-skala kecil, maka NST alat menjadi 0,1 mm. Maka hasil pengukuran yang diperoleh mungkin 62,4 mm atau 62,5 mm. Berarti angka 4 atau 5 bukan lagi merupakan angka taksiran melainkan angka pasti, sehingga angka pentingnya bertambah. Kalau hasil pengukuran menunjukkan 62,4 mm maka dengan NST 0,1 mm, hasil tersebut harus ditulis 62,40 mm. Jadi 62,4 mm tidak sama artinya dengan 62,40 mm.

Aturan-aturan Penulisan Hasil Pengukuran.
1.      Semua angka yang bukan nol adalah angka penting.
Contoh            :   265,4 m      mengandung 4 angka penting.
                            25,7 s          mengandung 3 angka penting.
2.      Angka nol yang terletak di antara angka bukan nol termasuk angka penting.
Contoh            : 25,04 A         mengandung 4 angka penting.
                          10,3 cm         mengandung 3 angka penting.
3.      Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol termasuk angka penting, kecuali kalau ada penjelasan lain, misalnya berupa garis di bawah angka terakhir yang masih dianggap penting.
Contoh :          22,30 m          mengandung 4 angka penting.
                        22,300 m        mengandung 4 angka penting.
                        1250 mA        mengandung 3 angka penting.
4.      Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol, baik di sebelah kanan maupun di sebelah kiri koma desimal tidak termasuk angka penting.
Contoh :          0,47 cm           mengandung 2 angka penting.
                        0,025 g           mengandung 2 angka penting.

Angka Penting Pada Bilangan Sepuluh Berpangkat.
Dalam Sains Fisika sering dijumpai besaran-besaran yang nilainya sangat kecil atau sangat besar, misalnya muatan elektron = - 0, 000 000 000 000 000 000 160 C. Bila besaran seperti ini ditulis biasa akan memerlukan waktu dan tempat yang banyak. Oleh karena itu, terdapat kebiasaan dalam bidang sains Fisika menulis nilai besaran seperti ini dalam bentuk :

a x 10n
Di mana besarnya a antara -10 dan -1 atau antara +1 sampai +10. Dan n bilangan bulat positif atau negatif. Penulisan dalam bentuk seperti di atas dikenal sebagai notasi ilmiah.
      Jadi muatan elektron sebaiknya ditulis -1,60 x 10 -19 C.
      Contoh :    Kecepatan cahaya 299 792 500 m/s, ditulis 2,997925 x 108 m/s.
                        2,5 kg (hasil pengukuran) akan dijadikan mg.
                                    2,5 kg  = 2.500.000 mg
                                                = 2,5 x 106 mg.
                        0,15 mm akan dijadikan km.
                                    0,15     = 0,000 000 15 km
                                                = 1,5 x 10-7 km
            Dari contoh-contoh di atas menyatakan bahwa perubahan satuan tidak boleh merubah jumlah angka penting. Jadi, bilangan a menunjukkan angka penting.